MEMUTIHKAN GIGI, BISA DILAKUKAN DI RUMAH
Gigi putih tentu menjadi dambaan setiap orang. Kini, ada beragam cara untuk membuat gigi menjadi lebih putih.Gigi
sehat dan indah biasanya diidentikkan dengan gigi putih yang
bersih dan cemerlang. Sayangnya, karena makanan, minuman dan
perawatan yang salah, gigi bak mutiara itu sulit dimiliki.
Namun, teknologi kedokteran gigi sekarang sudah dapat
mengatasinya. Mau cara instan atau yang memakan waktu? Anda
tinggal pilih.
Lantaran kebiasaannya
merokok, warna gigi Panca jadi agak keruh. Meski sudah
menghentikan kebiasaan merokok dan mencoba pasta gigi yang
mengandung pemutih, giginya tetap saja berwarna keruh. “Saya
jadi enggak pe-de kalau tersenyum,” aku Panca. Problema Panca
mirip yang dialami Anne. Saat masih kecil, Anne sering sakit,
sehingga harus rutin menelan antibiotik. Di zamannya dulu,
antibiotik yang diberikan mengandung tetrasiklin. Akibatnya, setelah
sekian lama mengonsumsi, gigi-gigi Anne pun berubah warna jadi
keabuan. “Saya jadi malas tersenyum. Akibatnya, orang sering
menyangka saya sombong dan nggak ramah. Tuduhan ini seringkali
membuat saya merasa tertekan,” runtuk Anne.
Rasa minder lantaran gigi tak berwarna cemerlang memang banyak dialami
orang-orang. Akibatnya, tak hanya membuat mereka enggan
tersenyum, bicara pun seringkali enggan. Berbagai cara pun
dilakukan untuk menyembunyikan “mutiara” yang kusam itu.
Misalnya dengan menutup mulut dengan telapak tangan atau
saputangan saat tersenyum atau berbicara.
Selain karena makanan, obat atau rokok yang dikonsumsi manusia, gigi
juga bisa berubah warna lantaran perawatan yang kurang baik
sehingga menyebabkan plak menimbun di permukaan gigi dan akan
mengubah warna gigi. Berikut penjelasan Drg. Lita Darmawan dari
Klinik Kharinta, Bintaro, tentang cara memutihkan gigi.
TIGA CARA PUTIHKAN GIGI
Mau cepat atau lama? Proses pemutihan gigi bisa Anda pilih sesuai isi
kantong dan kebutuhan. Cara paling umum yang dipilih untuk
memutihkan gigi biasanya dengan gel. Namun, bisa juga dengan
bantuan sinar laser atau selotip pemutih gigi.
1. Pemutihan dengan Gel
Pemutihan dengan menggunakan gel merupakan pemutihan yang bisa dilakukan
di rumah. Yang harus dilakukan pasien sebelum melakukan
pemutihan adalah memeriksakan gigi pada dokter untuk dilihat
keadaannya. Jika ia memiliki gigi berlubang, maka gigi-gigi
tersebut akan ditambal lebih dulu untuk menghindari iritasi.
Gel yang masuk ke dalam sela gigi dan gusi akan menyebabkan
rasa linu yang cukup berat.
Setelah penambalan dilakukan, dokter pun kemudian akan mencetak gigi.
Ini berguna saat pembuatan sampel tray (wadah) gigi di
laboratorium. Setelah beberapa hari, tray akan siap dan
pelaksanaan kosmetik gigi dengan menggunakan gel bisa dilakukan
di rumah.
Cara memutihkannya adalah sebagai berikut: oleskan gel pemutih pada
tray, lalu pasang tray pada gigi, lantas ditekan untuk
mengeluarkan kelebihan gel agar tidak belepotan di gusi.
Kelebihan gel tadi dibersihkan dengan menggunakan cotton bud.
“Pemutihan dilakukan selama tidur malam. Saat bangun pagi, tray
baru bisa dilepas, setelah itu gosok gigi dan bersihkan
tray-nya,” kata Lita. Selama gigi tidak mengalami masalah, seperti
tanggal atau lainnya, maka masih bisa digunakan. Jika dilakukan
selama tiga hari berturut-turut, maka gigi putih yang diidamkan
pun akan segera dimiliki.
Sebagai catatan, jika rasa ngilu muncul akibat perawatan ini, sebaiknya
pemutihan gigi dihentikan dua tau tiga hari sampai rasa ngilu
tidak lagi terasa. “Kemudian untuk melihat perubahan dengan
jelas, lakukan pemutihan gigi hanya pada bagian rahang atas
atau bawah lebih dulu. Dengan begitu, Anda bisa melihat
perbedaan antara sesudah dan sebelum perawatan,” ujar Lita.
Biaya satu paket perawatan gigi dengan gel ini berkisar Rp. 1,5
– 2 juta. Oh ya, pasien juga boleh memilih rasa gelnya, mau
rasa mint, pisang atau lainnya.
2. Pemutihan dengan Laser
Pemutihan dengan cara ini biasanya dilakukan untuk kasus yang cukup
parah. “Tidak seperti gel, kosmetik gigi ini harus dilakukan di
klinik dengan bantuan dokter gigi. Ini disebabkan kandungan
pemutih giginya lebih tinggi – sampai 35 mili, sementara
komposisi dalam gel pemutih hanya 10 –15 mili, sehingga jika
tidak dilakukan dengan hati-hati, maka akan mengakibatkan rasa
ngilu yang cukup berat,” kata Lita. Karena bisa mengakibatkan
iritasi pada gusi, maka dokter biasanya akan memberikan
pengamanan terlebih dahulu pada gusi.
Setelah itu, pada proses pemutihannya, gusi akan disinari dengan sinar
yang cukup tinggi, kemudian dibilas dan disinari lagi. Perubahan
akan terlihat hanya dalam waktu 0,5 – 1 jam. Untuk hasil yang
baik, pasien harus melakukan perawatan gigi seperti biasa
dengan baik, misalnya teratur menggosok gigi.
3. Pemutihan dengan selotip pemutih
Ini adalah pemutihan gigi paling cepat, hanya butuh waktu setengah jam.
Tetapi, hasilnya tidak awet. Jika pemutihan lain bisa bertahan 3
tahun, dengan selotip hanya bertahan beberapa hari saja. Pada
proses pemutihannya, selotip pemutih ditempelkan pada gigi
selama setengah jam. Dan setelah dilepaskan, gigi akan tampak
menjadi lebih putih. Cara ini juga merupakan cara sekali pakai.
Jika pada kesempatan lain warna gigi sudah berubah, pemasangan selotip
bisa digunakan kembali. Biasanya, satu paket selotip pemutih
memiliki masa kadaluarsa dua tahun. “Harga satu paket selostip
cukup mahal, yaitu Rp 750 – 1 juta.”
SEPUTIH APA GIGI ANDA?
Saat sedang bercermin, Anda mungkin baru menyadari betapa warna gigi
Anda kurang cerah. Dalam kedokteran gigi, putihnya gigi
memiliki kelas tertentu. Ada empat tingkatan warna gigi, yakni
A, B, C, dan D. “Gigi di kelas A merupakan gigi dengan warna
kekuningan. Kelas B merupakan gigi putih, C kategori keabuan
dan D adalah gigi kecokelatan,” papar Lita. Orang Eropa
biasanya memiliki gigi putih kategori A, sedangkan keturunan Asia
masuk dalam kategori A. Gigi keabu-abuan biasanya dimiliki oleh orang
yang terlalu banyak mengonsumsi obat antibiotik.
Setiap kelas terdiri dari 5 tingkatan. Dokter gigi akan menentukan
dimana letak kelas gigi Anda. Jika Anda berada di tingkat A2,
maka dengan menaikkan dua strip saja ke A4, gigi Anda akan
terlihat lebih putih. Proses pemutihannya sendiri hanya memakan
waktu sebentar. Tetapi untuk kasus yang cukup parah, misalnya
orang dengan gigi keabu-abuan akibat antibiotik, dibutuhkan perawatan
kosmetik gigi yang lebih lama.
>>>
ANAK KECIL BELUM BOLEH
Sebelum melakukan pemutihan gigi, dokter biasanya akan mengajak Anda
berbincang tentang sejarah gigi Anda. Kasus gigi kusam sangat
beraneka ragam. Selain gigi yang kusam banyak, gigi tidak cerah
warnanya bisa juga terjadi hanya pada satu gigi saja. Pada
pasien yang mengalami perawatan crown (penjaketan gigi)
biasanya juga butuh pemutihan gigi.
Lihatlah Dian. Sewaktu kecil, ia pernah terjatuh. Giginya terbentur
cukup keras, sehingga menyebabkan saraf-saraf giginya mengalami
kerusakan. Dokter pun lantas mengangkat sarafnya dan
mempertahankan giginya. Dalam hal ini, gigi Dian sudah dianggap
mati. Gigi seperti ini biasanya akan berubah warnanya, menjadi
lebih kusam dari yang lain. Meski demikian, gigi seperti ini
masih tetap bisa diputihkan. Cara pemutihannya agak berbeda dengan
pemutihan gigi secara keseluruhan. Pemutihan gigi mati tidak
dilakukan di permukaan gigi. Gel akan dimasukkan dari dalam
gigi.
Jika seseorang melakukan penjaketan gigi, biasanya setelah penjaketan,
warna gigi yang dijaketi akan berbeda dengan yang tidak
diselongsongi. Maka itu, sebelum dilakukan penjaketan, dokter
biasanya akan memutihkan gigi pasien lebih dulu. Biasanya, gigi
yang dilapisi tidak akan berubah warna, karena terbuat dari
keramik. Dokter akan melakukan penjaketan biasanya dua minggu
setelah pemutihan gigi.
Pemutihan gigi tidak dilakukan pada anak-anak, karena anak-anak memiliki
ruang gigi yang masih cukup lebar, sehingga semakin lebar
ruang gigi semakin rentan terjadinya iritasi dan rasa linu.
Biasanya, pemutihan dilakukan pada orang yang berusia lebih
dari 15 tahun dimana keadaan giginya sudah mapan.
Pemutihan dilakukan hanya sampai batas sudut senyum. Gigi bagian
belakang biasanya tidak diputihkan, karena tidak terlalu
penting pengaruhnya terhadap estetika gigi. Sebagai catatan,
biasakan menggunakan pasta gigi yang mengandung pemutih agar
gigi tetap terawat dan berwarna cemerlang. Namun harus pula
diingat, pasta dengan pemutih tidak membuat bisa membuat gigi lebih
putih satu atau dua strip, tapi hanya sekedar mempertahankan
warna putih gigi yang sudah dimiliki.